Menilik Efektifitas Subsidi dan Bantuan Langsung
Sudah menjadi tradisi pemerintahan era Pak SBY bantuan
langsung kepada rakyat dibagi-bagikan ketika pengumuman harga BBM naik. Dengan
dalih memberi bantuan langsung berupa uang tunai kepada masyarakat menengah ke
bawah untuk meringankan beban kebutuhan pokok, nyatanya tindakan pemberian
bantuan langsung ini menjadi salah sasaran dan menjadi senjata ampuh korupsi
tingkat rendah.
Banyak
dampak yang mengekor keputusan pemberian bantuan tunai ini. Dampak buruk terutamanya
adalah membiasakan masyarakat Indonesia menjadi dependen. Sebenarnya langkah
pemerintah memberikan subsidi atau bantuan langsung bukanlah langkah yang
tepat, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat
tanpa member mereka santapan siap saji. Analoginya seperti fast food yang lebih banyak berakibat buruk bagi kesehatan tubuh
daripada memasak makanan sehat sendiri.
Seperti
itulah kondisi masyarakat kita, butuh dorongan, butuh rangsangan untuk
memaksimalkan potensi yang mereka punyai. Ditambah lagi, sifat alami orang
Indonesia yang kesenengan apabila
diberi barang berlabel gratis atau tipuan bagi-bagi uang. Dengan sifat yang
sebagian besar berdiam dalam tubuh masyarakat itulah apabila pemerintah tetap
saja menyalurkan segala bentuk subsidi dan bantuan langsung maka Indonesia
tidak akan pernah menyentuh taraf bangsa maju (Artikel).
Sikap
dependen yang semakin tumbuh sumbur karena dipupuk subsidi dan bantuan tunai
inilah yang membuat mental masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang kurang mau
bekerja keras dan suka merajuk seperti anak kecil (Artikel Lainnya). Terbukti bahwa sebelum
diumumkannya kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu terjadi protes di sana-sini
dan tuntutan aneh-aneh yang didalangi oleh partai-partai yang mencari muka di
PEMILU 2014 nanti.
Lantas
sampai kapan pemerintah akan kalah terhadap masyarakat yang mulai digerogoti
rasa serakah? Lantas seberapa efektif pula langkah pemerintah menyalurkan
bantuan tunai ke kantong-kantong masyarakat menengah ke bawah? Pada tahun BLT
turun, banyak terjadi pemalsuan data di RT/RW/Kelurahan setempat. Saya
mengatakan hal seperti ini karena sempat mengalami kejadian nyata. Pada waktu
itu, di RT Saya yang mendapat BLT bukanlah warga yang membutuhkan tetapi warga
yang berkecukupan (dengan standar memiliki rumah tetap, pekerjaan tetap, gaji
tetap, dan mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari). Maka dari itu, penyaluran BLT
yang tidak di awasi ini bisa dibilang tidak efektif. Belum lagi level korupsi
yang menyebabkan dana awal dari pemerintah semakin terpangkas begitu diterima
oleh level terbawah yang seharusnya menerima.
Tidak hanya BLT, subsidi BBM juga dinilai tidak tepat sasaran karena kebanyakan pengguna (konsumen) bahan bakar adalah mereka yang memiliki kendaraan bermotor. Orang-orang ini termasuk kalangan menengah ke atas yang mempunyai cukup penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka sendiri. Belum lagi bertumpuknya utan Indonesia apabila subsidi BBM benar-benar tidak dicabut. Kalau toh pemerintah bersikukuh memberi subsidi seharusnya mereka yang mendapat subsidi adalah kendaraan plat kuning.
Solusi
lain yang bisa dilakukan pemerintah untuk membentuk kepribadian bangsa yang
mandiri tetapi sejahtera tepat sasaran adalah penggalakan kembali program
transmigrasi dan konsentrasi pembangunan di daerah perbatasan dan pedalaman. Mendorong masyarakat untuk mengembangkan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang dianggap mampu menjadi penopang industri besar dengan penggalakan gerakan KWN (Kewirausahaan Nasional) secara nyata. Pengawasan dan pengendalian langsung distribusi bahan makanan pokok dan pengendalian harga yang dilakukan langsung oleh BULOG sehingga tengkulak tidak seenaknya membeli dengan harga murah dari petani dan menjualnya dengan harga tinggi di pasaran. Pembangunan Indonesia daerah Timur juga seharusya menjadi konsentrasi
pemerintah untuk mendukung tumbuhnya kawasan perindustrian yang merata dan
akhirnya menyebabkan kesejahteraan turut merata pula.
Comments
Post a comment
Thank you for visiting my blog, kindly leave your comment below :)
In a moment, I can't reply your comments due to error in my account when replying. But I make sure that I read every single comment you leave here :)