Review Film : Life Of Pi

Bagaimana rasanya terombang-ambing di lautan seorang diri dan hanya ditemani oleh seekor harimau bengal? Tanyakan saja pada Pi Patel (Suraj Sharma). Pi Patel yang awalnya hanyalah seorang putra pemilik sebuah kebun binatang di India seketika menjadi manusia dengan pengalaman hidup terdahsyat yang masih hidup hingga seorang penulis cerita mendatanginya dan ingin menuliskan cerita hidupnya yang fantastis.


Piscine, sejak kecil terlihat memiliki bakat ingin tahu yang besar. Ia terus mencari dan mencari siapakah Tuhan sebenarnya, dari keyakinan Hindustan, Katolik hingga Muslim Ia mepercayai itu semua. Sayangnya, "Believing some things at the same time means believing nothing at all" begitu khotbah Bapaknya ketika tahu Pi mempercayai tiga keyakinan sekaligus. Tidak berhenti sampai situ hingga Pi mencoba mendekati Richard Parker, seekor harimau bengal yang dihibahkan seorang pemburu ke kebun binatang Bapaknya. Sejak percobaan mendekati Richard Parker gagal, Pi kemudian menjadi anak yang kaku dan penurut sesuai dengan titah orang tuanya.

Suatu hari, takdir berkata lain. Tuhan menunjukkan caranya kepada Pi Patel bahwa sebenarnya Dia ada. Kapal yang ditumpangi Pi dan keluarga menuju Kanada tertimpa bencana di Mariana Trench, Filipina. Dan di sinilah kehidupan laut Pi yang ganas dan keras dimulai. Sejak saat ini pula, Pi tahu bahwa Tuhan ada untuk menjaganya tetap hidup dan memberinya pelajaran yang tidak Ia dapatkan dari keluarganya.

Tidak salah kalau film yang mengangkat kehidupan seorang anak India ini meraih Oscar. Ang Lee memang sukses membuat film yang fantastis dan berbobot. Efek visual yang dihadirkan membuat kita turut merasakan kerasnya hidup di laut sendirian, perasaan iba dan simpatik terhadap Pi, dan berdecak kagum karena kekayaan visual yang disajikan. Ang Lee juga cerdas meramu emosi penonton dalam setiap tindakan perjuangan Pi untuk bertahan hidup di lautan, hal ini membuat kita menjadi orang yang lebih bersyukur karena tidak bernasib sama seperti Pi. Tata musik yang dihadirkan juga tak kalah dahsyat karena pemilihan backsound sangat pas dan mendramatisasi keadaan sesuai porsinya. Bahkan saking kentalnya nuansa India dalam film ini, penonton akan lebih merasakan sentuhan Bollywood daripada Hollywoodnya. Empat jempol untuk Om Ang Lee.

Jadi, mengapa kita harus melewatkan film peraih Oscar yang sudah terbukti kualitasnya dan bobot cerita yang diusung?

Plot★ ★ ★ ★ ★
Akting★ ★ ★ ★ ★
Musik★ ★ ★★ ★
Grafis★ ★ ★ ★ ★
Overall★ ★ ★ ★ ★

Comments