SLJJ
Jaman 2000an di Indonesia booming warung telepon yang lebih dikenal sebagai wartel, karena pada masa itu telepon rumah hanya dimiliki oleh mereka yang berkelebihan rejeki. Dan pada saat itu pula telepon kabel maupun nirkabel termasuk dalam golongan barang mewah. Nah, ini bukan bahas masalah wartelnya akan tetapi membahas SLJJ atau singkatan dari Sambungan Langsung Jarak Jauh.
Saya menggunakan istilah SLJJ untuk menggantikan tempat istilah LDR yang lebih populer di kalangan remaja masa kini. Hipster sedikit boleh kan? Hehehe. Jadi, sebenarnya postingan ini lebih berisi ke curhat tentang keadaan penulis yang tengah menjalani Long Distance Relationsick atau Lali Duwe Relationship dan lebih enak disebut SLJJ di postingan ini.
SLJJ, awalnya ane kira menjalani hubungan semacam ini sangatlah mudah. Ane yang notabene anak rumahan dan jarang keluar sebenarnya tak berkeberatan untuk jarang keluar bersama terkasih, dan memang sepertinya lebih cocok dengan hubungan model SLJJ ini. Ternyata eh ternyata, setelah tujuh bulan menjalani SLJJ ane sadar kalau SLJJ memang butuh usaha ekstra untuk memelihara hubungan agar tetap manis dan menyenangkan.
SLJJ kata orang berat, jelas! Berat di ongkos dan berat di hati. Untung saja pacar ane berkorban lebih banyak (sebenarnya ane kasihan juga, masa iya dia terus yang keluar biaya sedangkan ane engga?) Yah ini biarkan menjadi masalah pribadi saja hehehehe. Bagi ane, SLJJ di pihak ane berat di hati. Bukan karena jarang ketemu, tetapi meski ketemu pun waktu yang kami miliki sangat terbatas. Balik lagi, karena ane anak rumahan. Kasihan banget perjuangan kesayangan ane untuk capek-capek pulang ke tanah kelahiran tetapi intensitas ketemu dengan ane begitu sedikit dan sempit.
Engga cuma dia sebenarnya, ane juga keberatan sangat keberatan malah. Pas lagi kangen-kangennya, jam pulang ane memaksa ane menghentikan pertemuan yang sedang syahdu-syahdunya. Pas lagi kepingin lama-lama telepon ane berdering, Ibu SMS dan meminta ane segera berada di rumah, aih malangnya.
Tapi engga papa, toh kami berdua menjalani hubungan ini meski terpaksa juga buat kebaikan kami berdua sendiri nantinya. Buat cita-cita kami berdua, buat masa depan kami berdua. Cie~ Yah, semoga perjuangan selama menjalani SLJJ nantinya engga berakhir sia-sia karena kami sudah mengisinya dengan cinta, kasih, mimpi, dan harapan. Sayang kan kalau nantinya kandas di tengah jalan? Padahal kami berdua memperjuangkan hubungan yang berharga ini.
Nah tipsnya buat yang lagi SLJJ :
- Jaga komunikasi
- Jaga kepercayaan
- Jaga intensitas ketemuan, meski sebentar usahakan rutin.
sambil blog walking sambil ngomentar ah....
ReplyDeletekalo lagi.... ah sudahlah hmm