Dreams Come True: Nonton Konser Walk Off The Earth di Royal Albert Hall!


Sebenarnya ada banyak hal yang masuk ke dalam bucket list pribadiku dan tak sedikit yang sudah tercapai hingga saat ini. Namun ada juga hal-hal yang belum masuk bucket list tapi sudah kulakukan selama aku menimba ilmu di London. Contohnya adalah nonton konser Walk Off The Earth. Meski mereka merupakan grup band favoritku, aku tidak pernah menuliskan keinginanku untuk nonton konser mereka. Satu, karena mereka nggak mungkin ke Indonesia. Dua, karena aku tidak begitu look forward pada konser mereka. Tapi suatu saat entah karena impulsif atau karena aji mumpung, aku memutuskan untuk menonton konser band indie dari Kanada ini. Kalau bukan sekarang, kapan lagi ya kan? Mumpung di London dan mumpung pakai mata uang poundsterling 😉

Aku sudah sering banget sebetulnya menceritakan soal Walk Off The Earth dalam blog ini, kalau penasaran soal mereka kalian bisa mencarinya di label WOTE. Kukira WOTE ini sudah cukup populer di kalangan pecinta musisi cover nyatanya tidak terlalu. Parameternya adalah di sekitarku tidak banyak yang kenal WOTE, jumlah likes foto WOTE di Instagramku sedikit, tak sedikit netizen Twitter yang nonton WOTE kemarin baru tahu mereka setelah nonton konser, dan penonton konser WOTE di Royal Albert Hall tidak terlalu hafal lagu-lagu WOTE. Di circle-ku sendiri, rasanya cuma segelintir orang yang benar-benar mengapresiasi keberadaan WOTE. *lalu merasa jadi hipster*

Worry not, I still feel proud being a WOTElings!

Sejujurnya konser WOTE yang kuhadiri kemarin itu agak berisiko. Pasalnya, sehari setelahnya aku harus menghadapi final exam dengan bobot penilaian 80%. Ditambah lagi untuk mata kuliah tersebut, nilai midterm-ku tidak bagus-bagus amat. Yah PASS sih tapi kan tidak bagus-bagus amat. Yang lebih berisiko adalah, sebelum nonton konser WOTE aku menyempatkan diri untuk nonton konser Harry Potter dong di lokasi yang sama yakni Royal Albert Hall! I think I love to live my live dangerously.


Tapi kalau dipikir, even if I'm putting my life on the line it was worthy. Sungguh konser WOTE ini sepadan dengan risiko yang aku pertaruhkan karena performa mereka sepanjang dua jam di Royal Albert Hall benar-benar awesome! Untuk ukuran konser di venue 'kecil' dan harga tiket 'murah' yakni sekitar 26 GBP (normalnya harga paling murah untuk konser artis Western kenamaan di Inggris 60 GBP), WOTE menyuguhkan tata panggung, lighting, serta aksi yang luar biasa. Mungkin lebih tepat disebut sebagai gigs ketimbang konser tapi WOTE benar-benar HELLA LIT!

Konser dibuka dengan satu band pengiring yang dibawa WOTE dari Kanada juga, Darenots. Awalnya ku tidak terlalu menikmati penampilan Darenots tapi sebagai audiens yang baik, aku mengapresiasi aksi panggung mereka dong. Di sela-sela penampilan mereka, Gianni (pentolan WOTE) sempat nongol dan berkolaborasi dengan Darenots. Hal itu cukup membakar semangat para penonton. Usai penampilan Darenots selama satu jam, ada sekitar 15-30 menit break (intermission). Nah di sinilah stage WOTE disiapkan.

Pukul 20.00, WOTE muncul dan mengguncang panggung Royal Albert Hall. Berhubung aku tidak pernah ke konser sebelumnya dan ini adalah konser musisi asing pertama yang kukunjungi, seriously I never went to a concert even once, aku tidak berharap banyak pada setlist WOTE malam itu. I mean, aku benar-benar nggak tahu lagu apa aja yang bakal dibawakan mereka selama dua jam. Yang jelas, hampir semua lagu mereka kuingat di luar kepala jadi tinggal nyanyi bareng-bareng aja hahaha.


WOTE membuka penampilan mereka dengan menyanyikan cover Ed Sheeran Shape Of You. Penampilan awal yang disambut dengan keriuhan penonton itu beneran sama dengan cover yang mereka lakukan di Youtube. Iya, WOTE tampil dengan instrumen pipa-pipaan itu dan suara mereka benar-benar nggak pecah, mirip dengan suara mereka saat rekaman di Youtube! Ini baru awal, setelah itu WOTE nyambung dengan menyanyikan Rule The World, title track dari album kedua mereka Sing It All Away. Ini baru pemanasan dan penonton sudah riuh ikut bernyanyi bersama WOTE.

Karena aku ikut bernyanyi dengan suara yang agak keras, sementara di kiri kanan atas bawahku adalah penonton usia uzur, aku diliatin dong. Mungkin mereka pikir, "Nih anak nonton konser sendirian heboh banget, berisik lagi." Mungkin. Habisnya lagu-lagu WOTE itu benar-benar masuk seleraku banget dan aku suka! Ditambah lagi usai menyanyikan Rule The World yang sudah pasti aku hapal, mereka langsung nyanyi Gang of Rhythm dong. Fun fact: Gang of Rhythm adalah satu dari sekian lagu WOTE favoritku. Dan baru masuk lagu ketiga pun, confetti sudah bertaburan. Penonton jadi makin heboh!

Dari situ, pace performa mereka makin naik dan suasana konser makin panas. Gang of Rhythm disambung ke cover Happy mereka yang juga populer di Youtube. Sejujurnya aku merasa agak janggal karena WOTE tidak pure menyanyikan lagu-lagu dalam album mereka yakni R.E.V.O dan Sing It All Away. Mereka menyanyikan juga coveran yang berarti itu lagu orang lain. Bagi seorang anak yang demennya sama K-Pop dan tahu betul kalau konser K-Pop means promo album sendiri, gigs ini agak aneh. Tapi ya udahlah ya, WOTE punya gaya mereka sendiri dalam menyanyikan lagu-lagu artis lain tersebut jadi vibenya tetap WOTE. Sisi positifnya adalah WOTE menyeimbangkan porsi lagu cover dan lagu mereka sendiri sehingga orang-orang bakal masih tetap ngeh, oh yang ini lagu mereka sendiri ternyata oke juga. Bisa jadi?


Setelah itu mereka membawakan lagu baru Taekwondo yang aku sempat lupa judulnya. Karena seingatku Taekwondo ini tidak terlalu meninggalkan deep impression saat aku mendengarkannya. Anehnya, di konser aku malah ikut nyanyi bareng WOTE secara otomatis. Usai menyanyikan lagu-lagu dengan beat cepat di bagian awal, WOTE kembali menurunkan pace dengan membawakan lagu favoritku lagi yakni Hold On. Well, kalau aku sering menyebut lagu WOTE yang ini adalah favoritku, yang itu adalah favoritku, sebenarnya hampir kebanyakan lagu WOTE adalah favoritku. Oleh sebab itu, cobalah dengarkan dari sekarang teman-teman!

Rupanya Hold On ini tidak hanya menjadi lagu favoritku saja tapi favorit sejuta umat. Pasalnya di lagu ini, audiens benar-benar ikutan nyanyi dan tenggelam dalam setiap nada yang dialunkan oleh Gianni, Sarah, Marshall, Joel, dan Taylor the Beard Guy. Yang paling bikin terharu adalah para audiens ikut menyanyikan reff from the bottom of their heart!

Setelahnya, slow kembali turun saat WOTE membawakan cover Adele - Hello. Lagi-lagi mereka melakukannya persis seperti yang ada di video yakni menggunakan instrumen pipa plastik yang diputar-putar itu. Dan jujur, WOTE never cease to amaze me. Saat itu aku benar-benar bersyukur dan immersed pada kondisi konser begitu melihat mereka bermain segala macam instrumen langsung. Kadang aku sampai nggak habis pikir, ini orang-orang kreatif banget cara berpikirnya kayak gimana ya? Adegan-adegan melempar instrumen pun benar-benar dilakukan di atas panggung dan tidak ada gerakan yang sia-sia gitu lho. Semuanya terstruktur, rapi, dan tidak ada kesalahan sedikitpun. Sudah cukup takjub?


Pergantian dari satu lagu ke lagu lain dengan pindah-pindah instrumen itu bakal membuat kalian lebih takjub lagi. Usai menyanyikan Hello, WOTE kembali dengan cover populer mereka yakni Closer - Chainsmoker. Percayalah, yang satu ini juga jadi favoritku. Bahkan aku baru tahu kalau lagu Closer itu dinyanyikan oleh Chainsmoker ya gara-gara dicover oleh WOTE ini. Merekapun betulan meniup alat musik seperti terompet kecil itu (nggak tahu namanya apa) seperti yang ada di video cover, kocak banget kan? Ini masih WOTE lho, masih band indie. Nggak tahu deh kalau nanti mereka jadi besar dan betulan mengadakan konser di venue seperti Wembley Stadium, bakal lebih heboh dari ini sepertinya.

Royal Albert Hall kembali terbakar saat WOTE membawakan lagu Fire In My Soul dilanjut dengan rilisan single baru mereka NOMAD. Di sinilah aku semakin memuja Ryan Marshall sebagai bias dalam WOTE karena badannya bagus banget, suaranya stabil banget, dan dia keren banget. Rasanya aku ingin menerobos barisan penonton yang berada di standing area sampai ke depan panggung dan bilang "MARSHALL I LOVE YOU! MARRY ME!" hahahaha. Nggak terhitung berapa kali aku meneriakkan nama Marshall sampai (lagi-lagi) penonton di kiri kanan atas bawahku melihatku jadi gila. Usai menyanyikan NOMAD, WOTE menyambungnya dengan menyanyikan lagu Issue yang dicover oleh Sarah. Dilanjutkan dengan unreleased song yang (menurut pemahamanku) baru dibawakan pertama kali dalam tur konser mereka ini, oleh sebab itu aku tidak mengetahui judul lagu ke-12 ini. Lagu ke-12 tersebut diiringi oleh permainan harmonika Marshall (lagi-lagi Marshall ya Allah) dan kids choir dari London. Lagunya benar-benar beraroma countrylike gitu tapi bikin adem yang dengerin.


Lagu yang terakhir tadi seolah membawa audiens 'pulang ke rumah' tapi WOTE makin bikin kangen rumah dengan menyanyikan lagu Home We'll Go versi EDM. Gianni bahkan sempat bilang, "Sebagai band kecil dari Kanada dan kami harus melakukan tur berbagai negara, saya paham kok perasaan kangen rumah. Maka dari itu yuk kita sama-sama menyanyikan lagu..." dan intro Home We'll Go pun dimulai. 

Ketika suasana sudah memanas kembali lewat Home We'll Go, WOTE menurunkan kembali pace mereka dengan mengcover lagu dalam satu gitar. Seperti yang mereka lakukan dalam video cover Somebody That I Used To Know dan All Time Low. Sejujurnya WOTE terkenal karena aksi cover 5 orang dalam 1 gitar ini saudara-saudara. Melihat mereka membawakan Somebody That I Used To Know dan All Time Low dengan aksi 5 peeps 1 guitar secara langsung itu merupakan kebahagiaan tersendiri. WOTE membuktikan bahwa mereka benar-benar musisi bertalenta!

Babak selanjutnya adalah yang paling mengesankan sepanjang konser, beyond expectation lah pokoknya. WOTE tiba-tiba aja ngebawain Bohemian Rhapsody - Queen yang jadi semacam lagu kebangsaan orang British. And thanks God, I love that song as well during my existence. WOTE menyanyikan bagian verse awal, selanjutnya para penonton nyanyi bareng tanpa dikomando dong. Dan itu benar-benar kompak! Bahkan penonton juga menyalakan lampu flash dari ponsel mereka masing-masing! Berada di dalam suasana konser seperti itu untuk pertama kali bener-bener bikin aku terharu. So this is how much British people loved Queen!


Yang paling menakjubkan, di bagian intro pertengahan lagu, trio Marshall, Gianni, dan Sarah memainkan ritme gitar paling ajib. Saat aku benar-benar takjub pada performance mereka dan segala hal yang mendukung konser mereka mendapatkan tepuk tangan riuh para penonton. Bisa dibilang, Bohemian Rhapsody unite us all and it was HELLA LIT (2)!

Usai menyanyikan 16 lagu, WOTE mengambil break sebentar tapi penonton masih dihibur dengan atraksi lighting panggung yang ala-ala EDM futuristik gitu. Begitu kembali, Sarah Blackwood sudah mengenakan kaos yang berbeda tapi dengan gaya rambut yang sama yakni kuncir dua yang dicepol. Balik-balik, WOTE segar bugar kembali sembari memainkan intro yang cukup panjang dan impresif. Barulah disambung dengan Red Hands, another favorite song of mine. Rupanya tak banyak orang yang tahu lagu bagus ini jadi tidak banyak dari mereka yang nyanyi bersama kecuali di bagian Reff. 

Barulah setelah menunggu agak lama, di sepertiga babak terakhir WOTE menyanyikan lagu Sing It All Away. Padahal aku sudah menunggu sejak konser pertama kali dimulai. Awalnya sempat kupikir WOTE akan membawakan lagu ini sebagai pemuncak sepertiga bagian awal atau di bagian pertengahan konser. Ternyata mereka tetap ingin menjaga excitement audiens dengan menyanyikannya di bagian akhir. Dan dalam performa lagu tersebut, balon-balon dilepaskan, confetti lagi-lagi bertaburan dan lebih banyak, bendera Inggris dan Kanada pun dikibarkan di panggung. Bikin bahagia banget pokoknya.

Kukira Sing It All Away adalah bagian puncak dari gigs WOTE malam itu, ternyata tidak. Gigs ditutup dengan R.E.V.O dari album pertama mereka yang berjudul sama. R.E.V.O sendiri merupakan lagu dengan beat cepat dan merupakan penutup yang manis untuk malam bersama Walk Off The Earth. Sepulang dari konser, aku merasa sangat puas dan bahagia. Lagi-lagi, untuk konser dengan harga 'murah' penampilan WOTE benar-benar memukau and I am really proud being the living witness of such marvelous concert!



Comments