#ceritaJenius Atasi Impulsive Buying Dengan Fitur Jenius BTPN


Impulsive Buying alias keinginan untuk membeli sebuah barang secara tiba-tiba tanpa memikirkan efek jangka panjangnya merupakan sebuah problem yang bisa dialami oleh hampir semua orang. Nggak jarang, ketika iseng mengisi waktu luang di masa pandemi seperti ini kita berselancar di aplikasi e-commerce lalu tertarik akan suatu barang. Awalnya hanya masuk keranjang, beberapa menit berikutnya kita sudah membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu kita butuhkan. Apalagi Jenius BTPN juga sudah menghadirkan Jenius Pay di salah satu e-commerce untuk mempermudah kita melakukan pembayaran.

Kalau saya pribadi, impulsive buying timbul ketika melihat merchandise lucu grup K-Pop yang saya sukai dan kebetulan saya belum memilikinya. Tak hanya saya, beberapa orang yang berada di dalam satu grup order dengan saya juga sering mengalami impulsive buying apalagi dalam perihal pembelian photocard. Ketika si empunya grup ini memposting jualan photocardnya, wah tidak sedikit yang berebut untuk membeli si kertas ganteng yang kadang harganya cukup tidak manusiawi.

Lalu bagaimana usaha saya untuk tidak menjadi impulsive buyer? Jawabannya adalah menjadi orang yang konsisten. Dalam hal ini Jenius BTPN selaku digital banking andalan saya cukup membantu. Bila belum tahu soal Jenius, kamu bisa klik link berikut.

Jenius BTPN memiliki fitur yang membantu saya untuk menjadi konsisten dalam hal tabung-menabung, dua di antaranya adalah Flexi Saver dan Moneytory. Dengan Flexi Saver, saya bisa menyisihkan uang untuk dibagi ke dalam pos-pos penting yang tidak boleh diganggu gugat selama satu bulan. Flexi Saver ini juga meminimalkan jumlah saldo aktif yang saya miliki, dengan demikian saya akan berpikir ulang sebelum membeli suatu barang atau dengan mudah checkout di e-commerce. Moneytory mempermudah saya untuk menelusuri ulang pengeluaran yang telah saya lakukan. Konon secara perilaku, bila kita lebih sering terpapar pada pengeluaran dan pendapatan maka kita akan jadi lebih waspada dalam melakukan pembelian berikutnya. Dalam teori Behavioural Economics, hal ini disebut Salience yaitu memanfaatkan hal kasat mata untuk mengubah perilaku seseorang.

Trik yang saya gunakan dalam mengoptimalisasi Flexi Saver sebagai alat pencegah Impulsive Buying adalah:

  1. Mendistribusikan pendapatan ke tiga pos yang berbeda setelah melakukan perhitungan budget bulanan. Saya membagi pos Flexi Saver saya menjadi tiga macam: Daily Expense, Daily Saving, dan Bills.
  2. Pos Daily Expense berisi sejumlah dana yang akan saya gunakan selama satu bulan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, khususnya makan. Jadi jika tidak ada budget untuk jajan merchandise atau album K-Pop, maka saya akan batasi pos ini hanya untuk pengeluaran makan dan transport.
  3. Pos Daily Saving berisi sejumlah dana yang sudah saya alokasikan untuk diambil autodebet oleh Dream Saver tiap bulan. Salah satu tips sukses menabung adalah alokasi tabungan di awal bukan sisa gaji atau di akhir bulan. Dengan asumsi saya menabung Rp 35 ribu per hari maka saya selalu mengalokasikan Rp 1.050.000 di Daily Saving. Dan saya biasa memindahkannya di saldo aktif tiap 3 hari sekali untuk di-autodebet Dream Saver. Cara ini membantu saya untuk tidak mencampur adukkan uang yang digunakan sebagai tabungan atau uang yang digunakan sebagai pengeluaran gono-gini.
  4. Pos Bills berisi sejumlah dana yang nanti akan dipindahkan ke e-Card untuk transaksi berlangganan per bulan seperti Spotify dan Netflix. Jumlahnya cenderung tetap dari waktu ke waktu karena biaya berlangganan merupakan fixed cost. Pos ini juga berisi dana yang digunakan untuk membayar tagihan listrik atau dana yang digunakan untuk membeli paket data di bulan berjalan.

Dengan terbatasnya dana di saldo aktif, serta ketatnya budgeting yang didistribusikan lewat fitur Flexi Saver ini, keinginan impulsive buying secara ajaib menurun secara signifikan. Dulunya saya yang suka tiba-tiba jajan dan transfer, sekarang jadi lebih waspada dan sadar dalam mengerem pengeluaran yang kurang bermanfaat. Lagipula, saya sudah memenuhi bucket list saya juga sih hehehe.

Selain dibantu oleh Flexi Saver, mencatat pendapatan dan pengeluaran juga membantu kita agar tidak dengan mudah membelanjakan uang. Moneytory membuat kita jadi lebih tahu, berapa net income per bulan kita. Apakah sesuai dengan apa yang kita harapkan atau justru minus? Bila minus, berarti ada kebocoran yang perlu diatasi bukan? Dengan Moneytory, kita bisa melacak kira-kira kebocoran itu ada dimana, apakah termasuk impulsive buying yang sering kita lakukan?

Beruntung Jenius BTPN telah menghadirkan keduanya di dalam satu aplikasi. Jadi kita tidak perlu repot-repot unduh aplikasi lain lagi dalam mengatur keuangan. Nah, Jenius BTPN telah melakukan bagiannya untuk membantu kita agar tidak menjadi impulsive buyer, satu lagi yang bisa jadi tips ampuh yaitu mengendapkan barang yang akan dibeli selama satu minggu. Jika dalam satu minggu kamu masih ingin membelinya dan memang membutuhkannya, maka beli barang tersebut. Jika tidak, biarkan saja barang itu ada di keranjang belanja kan bisa checkout di lain waktu ketika ada musim diskon. Betul tidak?

Begitulah #CeritaJenius saya dalam memanfaatkan fitur-fitur menarik Jenius BTPN dan semoga jika tips ini memberikan hasil yang signifikan untuk saya, kamu bisa coba juga. Kalau sudah coba, beritahu saya hasilnya ya! Dan jangan lupa bagikan juga tips ini jika dirasa bermanfaat. Yuk, pakai Jenius! Simpler life, happier you!

Comments