Midnight Sun: Taiyou No Uta versi Korea

Sebagai seseorang yang berkutat di dalam fandom DAY6, sebenarnya tontonanku dan kegiatanku nggak jauh-jauh dari pengaruh atau keterlibatan member DAY6. Nonton musikal Midnight Sun ini contohnya. Konon, musikal yang diproduksi oleh Shinswave ini merupakan debut Kim Wonpil (keyboardist DAY6) sebagai aktor musikal. Selain Wonpil, alasan lain yang membuatku sangat tertarik menonton musikal ini adalah Youngjae, karena sama seperti Wonpil, Youngjae juga mendapatkan kesempatan untuk mengasah kemampuan menyanyi dan berakting di atas panggung dengan karakter yang sama.

On the side note, dalam sebuah pertunjukan musikal sudah wajar bila cast nggak cuma dimainkan oleh satu orang. Kenapa demikian? Biasanya jam tayang musikal berdekatan sehingga selepas satu show tentu si aktor juga butuh istirahat dong. Seperti musikal The Lion King yang pernah aku tonton juga, cast aktor utamanya berbeda-beda. Itulah yang menjelaskan kenapa Onew SHINee, Youngjae GOT7, Wonpil DAY6, Baekho Nu’est di-cast untuk memerankan karakter yang sama dalam musikal Midnight Sun. 

Midnight Sun sendiri merupakan adaptasi dari film Jepang tahun 2000-an yang diperankan oleh YUI berjudul Taiyou No Uta. Film ini juga sudah diadaptasi ke dalam berbagai bentuk musikal dan remake yang lain. Bahkan ada versi Western juga lho. Cuma, baru ring a bell ketika salah seorang mutual menyebutkan bahwa musikal ini ternyata adalah adaptasi Taiyou No Uta. Nggak heran kalau ada salah satu lagunya yang berjudul Good Bye Days, which was my old heavy rotation when I was a teenager. Maklum, dulu otaku abis jadi berkutatnya ya di Jejepangan bukan Kekoreaan.

Nah, hari ini kebetulan banget CGV Indonesia sedang mengadakan live streaming Midnight Sun di jaringan bioskopnya. Pengumuman ini sudah dikabarkan jauh-jauh hari tapi aku baru fix pengen nonton di hari Jumat kemarin. Ya kan mending menyesal beli daripada menyesal nggak beli bukan? Abisnya kalau mau nonton via Shinswave harganya lebih mahal yakni $40 sementara harga tiket yang dibanderol oleh CGV (ya mahal juga sih) ada di kisaran Rp 250K. Ya gakpapa lah bayar Rp 250K daripada $40 kan?

Sejujurnya karena aku sudah tahu cerita Taiyou no Uta, aku tidak menaruh ekspektasi apa-apa. Ya tahunya sih cuma ini tuh kisahnya sedih, tapi nggak ekspektasi bakal nangis atau apa. Tapi begitu musikal dimulai, lha kok vibenya lebih ke positif dan lucu menggemaskan gitu. Endingnya memang sedih sih tapi vibes menggemaskannya ini membayar semua kesedihan itu. Aku juga tidak berekspektasi kalau Wonpil bakal semenggemaskan itu. Maklum Wonpil ada member kesekian yang aku sukai di DAY6, masih ada Sungjin, Jae, dan Dowoon di depannya. Jadi aku berekspektasi nggak terlalu heboh ketika nonton Wonpil akting di musikal pertamanya ini.

Namun ternyata aku salah! Sepanjang penayangan musikal, aku mabok Wonpil. Sepanjang musikal, Wonpil bisa bikin aku ikutan berbunga-bunga dan ikutan sedih. Wonpil bahkan lebih banyak memberi kegemasan yang nggak aku sangka-sangka. Untuk kali ini, aku setuju dengan opini beberapa suhu MyDay di twitter, terutama Wonpilates-nim. Wonpil nampaknya lebih comfortable bermain sebagai Jung Haram. Mungkin akan berbeda bila aku sempat nonton show pertama Wonpil, hari ini merupakan show Wonpil yang kesekian dan nampaknya Wonpil memang sudah terbiasa dengan karakternya sebagai Jung Haram. Dia nggak keliatan canggung atau nervous sama sekali, bahkan bisa aku bilang dia sudah bisa menikmati kegiatannya menyanyi, menari, dan berakting di atas panggung.

Jung Haram ala Wonpil ini sebenarnya nggak keliatan Jung Haramnya tapi keliatan lebih Wonpil. Wonpil dalam imajinasi tapi. Soalnya Wonpil aslinya lebih soft lagi dan lebih aneh daripada Jung Haram. Karena selesai menonton Wonpil inilah, aku jadi penasaran bagaimana dengan Jung Haram versi Onew atau Youngjae atau Baekho.

Sebab, meski karakternya sama yakni anak sekolah berusia 18 tahun, terdapat klip singkat ketika para cast latihan sebelum musikal diputar. Di situ diperlihatkan snippet dari On-Haram, Baek-Haram, dan Young-Haram. Onew dapat memperlihatkan sisi anak 18 tahun beneran, yang sangat playful dan menggemaskan, nggak keliatan kalau si Lee Jinki ini sudah berusia 30 tahun dan sudah kelar wamil. Sementara Baek-Haram yang diperankan oleh Baekho terlihat lebih mature dan cool seperti main lead di drama-drama Korea. Di sisi lain, Young-Haram terlihat lebih pas sebagai Jung Haram. Youngjae benar-benar bisa memerankan orang lain yang bukan dirinya dalam Jung Haram versinya.

Kalau bicara soal musikalnya, Midnight Sun ini tata panggungnya sebenarnya sangat kecil dan sederhana. Di klip yang aku sebutkan sebelumnya juga ditunjukkan set up panggung dari 0 sampai jadi. Panggungnya sederhana, hanya ada pilar-pilar yang sama. Yang membuat latar belakang terasa berbeda hanyalah permainan lampu dan background komputer di belakangnya. Namun, secara menakjubkan hal itu nggak menganggu. Mungkin kita akan berpikir “Kok tempatnya gitu-gitu aja sih?” Nope! I can assure you, it’s magical. Memang nggak seheboh musikal The Lion King sih tapi set up panggung dan cara pengambilan gambarnya tadi membuat kita terbawa suasana dan nggak merasa bosan walaupun setnya itu-itu aja.

Sepanjang nonton musikal ini tadi, aku jadi mengamati betapa pergerakan panggung, lightning, dan lain-lain itu memang satu kesatuan dan merupakan ide kreatif dari pembuatnya sehingga membuat penonton bisa terhibur. Ya wajar kalau setelah nonton musikal ini, penonton merasa puas. Karena memang movementnya dipikirkan dengan matang, perpindahan scene juga tidak terasa kasar, lagu-lagunya juga bagus. Pokoknya dari segi artistik, Midnight Sun not bad lah.

Dari segi vokal juga, selain Wonpil yang memang sudah terkenal dengan vokalnya karena tergabung dalam DAY6 (ehem). Cast lain nggak kalah lho. Bahkan aku sempat berpikir kalau cast utamanya nggak dicari yang memang vokalnya bagus, bakalan kebanting sama cast lain. Lee Ah Jin (pemeran Haena) contohnya, mungkin nggak semua fans international tahu tapi nampaknya gadis ini memang profesional sebagai aktor musikal. Teknik vokalnya musikal banget, dan pembawaannya sebagai Haena juga nendang. Aktor pendukung pun begitu. Kalau di drama aktor pendukung seperti sekedar ada, di musikal Midnight Sun ini kita juga bakal bisa mengapresiasi akting, performance, dan vokal mereka. Keren sih. Waktu aku nonton musikal The Lion King, yang kebagian nyanyi banyak cuma aktor utama, pendukungnya nggak terlalu banyak. Tapi di musikal ini, aktor pendukungnya juga nyanyi beneran dan surprisingly incredible!

Kalau ditanya apa yang kurasakan setelah nonton musikal ini? Puas sih. Puas meskipun harus bayar Rp 250K dan puas meskipun cuma nonton di bioskop. Harapannya bisa nonton langsung, apa boleh buat? Masih pandemi. Wonpil bisa menyuguhkan performa yang sepanjang waktu bikin orang gemes dan malu-malu sendiri. Lee Ah Jin menyuguhkan suara yang indah dan akting yang sungguh-sungguh. Para aktor lain jelas-jelas berbakat dan berhasil membuat suasana musikal makin hidup. Komposer, musisi, semua kru produksi yang terlibat telah bekerja keras untuk membuat Midnight Sun jadi salah satu musikal yang sayang untuk dilewatkan. Jadi, semoga kalian yang belum bisa nonton jadi bisa nonton di lain kesempatan ya. Meskipun ceritanya mudah ditebak, after effect nonton musikal ini bisa bikin happy dan menebarkan positive vibe! That’s it and I hope this post can help answering your curiosity. Cheers!



Comments