BBM Naik, Kudeta Naik Daun (Lagi)!


Tanggal 1 April 2012, pemerintah republik antah berantah Indonesia mencanangkan program kenaikan BBM. Bahan bakar minyak. Disini, pemerintah mengurangi anggaran subsidi BBM, yang berdampak pada kenaikan harga BBM sebesar Rp 1.500, jadi harga Solar dan Premium yang semula Rp 4.500/liter kini menjadi Rp 6.000/liter. Harga yang cukup murah sebenarnya dbandingkan dengan BBM Pertamax yang bisa menembus angka Rp 10.000/liter. Dan kenaikan yang cukup murah pulaa bagi rakyat berkantong tebal yang membawa kereta besi keluaran terbaru kemana-mana. Lalu mengapa besok, tanggal 27 Maret 2012 akan terjadi demo besar-besaran? (Kompas, 26 Maret 2012)

Hal seperti ini yang patut dipertanyakan. Ada apa dibalik semua ini? Besar kemungkinan terjadi adanya kebusukan politik di negara ini. Mengapa? Ada segerombolan manusia yang ingin menggulingkan pemerintahan Pak SBY. Mereka memprovokasi masyarakat awam, mencoba melakukan hal yang sama yang terjadi di era Soeharto Mei 1998 lalu dengan memanfaatkan isu BBM Naik. Hal ini sama seperti yang diungkapkan Ketua Parta Demokrat, Anas Urbaningrum di Kompas, 26 Maret 2012. Ada beberapa orang yang berusaha membuat negara terpecah belah. Ada beberapa kelompok yang mendalangi gerakan/makar demo besar-besaran ini untuk mengeruk keuntungan pribadi.

Bagi Saya, yang juga mahasiswa idealis (tapi realistis) Saya kira kenaikan harga BBM tak akan berpengaruh signifikan terhadap kenaikan harga sembako. Justru malah seperti ada rekayasa di balik kenaikan harga sembako. Mengapa? Coba kita lihat, BBM belum naik tapi para pedagang sudah menaikkan harga barang seenak udelnya. Dan rakyat yang tak tahu apa-apa berpikir 'Ini salah pemerintah, Pokoknya!'. Ironis sekali, seharusnya untuk mencegah hal seperti ini, BULOG nasional seharusnya memiliki persediaan yang jauh lebih banyak dibanding mafia BULOG. Jadi peredaran barang sembako dan harganya bisa distabilkan oleh BULOG. Bukan malah mafia yang memiliki persediaan lebih banyak dari BULOG.

Kembali lagi pada masalah politisasi BBM. Kalau dipikir-pikir, besok yang ribuan atau mungkin sampai jutaan orang di Indonesia yang demo tentang kenaikan BBM ini sekarang sedang bersiap-siap. Dipikir lagi, kebanyakan dari mereka adalah buruh dan mahasiswa. Dipikir lagi, apakah tidak sayang bagi mereka untuk meninggalkan kepentingan mereka untuk bertahan hidup daripada hanya demo yang cuma dapat fee cepek?

Mereka besok akan memblokir bandara, memblokir jalan raya, membuat kericuhan. Yang ujung-ujungnya timbul pertumpahan darah, ujung-ujungnya mereka yang rugi, ujung-ujungnya mereka menghambat karyawan, buruh, siswa atau orang lain yang sedang beraktivitas, ujung-ujungnya mereka juga merugikan masyarakat umum. Apa ini yang dinginkan dalang di balik gerakan demo besok? Apakah mereka ingin berperang hanya karena masalah BBM?

Padahal sebenarnya, kenaikan harga sembako yang bermain di dalamnya bukan pemerintah tetapi para pedagang itu sendiri.

Saya tak membela rakyat maupun pemerintah, hanya saja Saya berpikir betapa bodohnya orang-orang yang menyia-nyiakan waktu mereka untuk merugikan diri sendiri dan orang lain. Padahal sudah untung pemerintah 'hanya' menaikkan BBM sebesar Rp 1.500 saja, kalau pemerintah menaikkan harga lebih tinggi dari itu apalagi yang akan terjadi?



Bersyukurlah, kita ini sudah punya BBM dengan harga yang murah sekali, Kompas. Masih saja kita merasa kurang? Tidakkah kita malu kalau ternyata kita ini terlalu bergantung pada subsidi pemerintah? Tidakkah kita malu kita secara tidak langsung menggerogoti keuangan pemerintah yang seharusnya bisa digunakan untuk dana pembangunan? Tidakkah kita punya otak untuk memilih mana yang benar dan mana yang salah?

Per Maret 2011, harga BBM untuk jenis oktan di bawah 92 yakni sekitar Rp 6.000 di Malaysia, Rp 10.000 di Vietnam, Rp 11.000 di Thailand, Rp 12.000 di Filiphina, dan Rp 16.000 di Singapura. "(Harga BBM) sekitar Rp 9.200 di China, Rp 12.000 di India, Rp 14.200 di Australia, Rp 16.000 di Korea Selatan dan paling mahal di Jepang dengan sekitar Rp 17.000," sebut Evita.
Oh, ayolah orang Indonesia, kita berpendidikan tak perlulah membuang-buang waktu untuk demo yang intinya sebenarnya mau Kudeta yang akhirnya merugikan diri kita sendiri. Kita harus bisa menjadi warga negara yang cerdas!

Comments

  1. jadi benar apa itu BBM (bola bali mundak)

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebabnya sih bukan karena harga minyak dunia yang ikut naik, tetapi karena APBN kurang, dan pemerintah berniat untuk mencabut secara perlahan subsidi bagi rakyat agar rakyat tidak manja

      Delete

Post a Comment

Thank you for visiting my blog, kindly leave your comment below :)

In a moment, I can't reply your comments due to error in my account when replying. But I make sure that I read every single comment you leave here :)