Review Film : Ant-Man [2015]

Setelah lama tidak mengulas beberapa film yang rilis di tahun 2015 ini, kini kami akan mengulas salah satu superhero minor yang bakal masuk ke MCU (Marvel Cinematic Universe) yakni si Manusia Semut. Hmm dari namanya saja kita bakal punya mindset kalau superhero ini digigit semut (kemudian salah fokus ke Spiderman). Tidak, tidak Ant-Man punya cara kerja tersendiri kok. Jadi, yuk segera simak ulasan si Manusia Semut random ala cremevanilla.


*karena telat 10 menit, bagian awal film ini tidak akan diulas*
Jadi, seorang kriminal bernama Scott Lang (Paul Rudd) merupakan Ayah dari seorang putri yang menganggapnya sebagai seorang pahlawan. Bagaimanapun juga Ayah memang pahlawan kita bukan? Usai berpisah dari istrinya, Maggie (Judy Greer), Scott banting tulang untuk menghidupi dirinya sendiri. Dia tidak memiliki pekerjaan lain kecuali merampok (atau bisa disebut terpaksa merampok karena keadaan). Perampokan yang dilakukan bersama komplotannya memang berjalan mulus, akan tetapi barang hasil jarahannya bukanlah barang yang amat berharga (setidaknya Scott tidak menyadari betapa berharganya barang jarahannya tersebut).


Di sisi lain, seorang mantan ilmuwan veteran Hank Pym (Michael Douglas) tengah bersitegang dengan penerus perusahaannya Darren (Corey Stoll). Penyebabnya adalah partikel yang dapat menyusutkan makhluk hidup. Pym takut apabila Darren akan menjual partikel tersebut ke tangan yang salah sehingga dapat menimbulkan bencana di dunia.
Bukanlah dunia milik kita yang akan kau selamatkan, tapi dunia milik mereka.
Pym dibantu oleh anaknya, Hope (Evangeline Lilly) berusaha sekuat tenaga untuk mencegah jatuhnya partikel tersebut ke tangan yang salah. Meski begitu, hubungan antara Pym dengan putrinya sendiri merenggang, beruntungnya hadirlah Scott yang merekatkan kembali hubungan ayah dan anak tersebut.


Sebagai summer movies, film ini sangat cocok ditonton bersama keluarga karena film ini sendiri mengangkat tema keluarga. Bagaimana seorang Ayah selalu menjadi seorang pahlawan bagi putri mereka, bagaimana kasih Ayah yang selalu ingin melindungi putrinya. Terlepas dari megahnya aksi dan pertarungan panas para superhero yang tergabung di Avengers, Ant-Man tidak terlalu menonjolkan sisi tersebut. Selain itu, benang merah penghubung Ant-Man ke Avengers sendiri juga disinggung dalam porsi yang begitu sedikit (bahkan cameo Avengers di sini hanya Falcon).

Untuk sekelas superhero Avengers, Ant-man memang benar-benar superhero minor dengan satu spesialitas. Tidak ada hal yang membuat Ant-man istimewa kecuali rekanannya, yang dimaksud di sini adalah kekuatan superhero Ant-man tidak terlalu Amazing. Meski begitu, Marvel menyajikan sesuatu yang baru, menarik dan segar pada olahan humornya. Hal inilah yang menjadi kekuatan film ini. Efek yang disajikan memang memanjakan mata dan dikerjakan secara smooth. Muatan yang dikemas dalam film pun terasa lebih mengena. Well, film ini cukup direkomendasikan untuk ditonton di masa liburan ini.



Plot★ ★ ★ ☆  ☆
Akting★ ★ ★ ☆ ☆
Musik★ ★ ★ ☆ ☆
Grafis★ ★ ★ ★ ☆
Overall★ ★ ★ ☆ ☆   

Comments