Tips Memilih Akomodasi di London

Portobello Road, London
Hi there! Setelah cukup lama absen dari postingan tips and trik tentang Inggris, hari ini aku kembali berbagi soal salah satu topik yang sudah sempat aku singgung dalam perspektif lainnya di sini. Dalam postingan tersebut aku menjelaskan soal mana yang lebih baik dorm atau flat? Nah kali ini aku akan membahas soal tips-tips mencari akomodasi di London sekaligus bagaimana tinggal di sebuah flat yang bersinggungan dengan orang lain. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Mencari tempat tinggal di London merupakan suatu hal yang menantang. Apalagi harga sewa di Ibukota Inggris ini tidak murah, jauh lebih mahal daripada harga sewa di kota-kota lain seperti Leeds atau Nottingham. Berdasarkan pengakuan temanku yang tinggal di Leeds, dia hanya perlu membayar GBP 400 untuk flat semi studio dengan dua kamar. Sementara di London, GBP 400 hanya bisa digunakan untuk membayar satu single room di shared house (kadang sudah include bills, kadang belum). Kebayang kan jomplangnya kayak gimana?

Dan berhubung aku juga sudah mendapatkan pengalaman yang nano-nano, nggak salah dong kalau aku berbagi tips di sini?
  1. Do Your Research
  2. Kesalahan terbesar yang aku lakukan sebelum berangkat ke Inggris adalah kurang research. Satu, karena waktu itu aku memang fokus ke Jerman sehingga research akomodasi lebih matang dengan tujuan Jerman. Dua, permohonan perpindahan universitasku terlalu mepet sehingga aku tidak memiliki banyak info soal akomodasi di Inggris. Tiga, aku berfokus pada research asrama saja. Sangat penting melakukan research dalam mencari akomodasi dan juga mengenai petunjuk untuk bertahan hidup di negara tujuan. Bila kamu sudah memiliki gambaran transportasi seperti apa, seberapa jauh jarak ke kampus, dan rentang harga sewa yang normal niscaya kamu akan jadi lebih matang dan tidak tergesa-gesa dalam mencari akomodasi. Riset ini juga sangat penting mengenai risiko-risiko apa saja yang bisa terjadi ketika kamu memilih untuk tinggal satu rumah dengan orang lain (baik itu orang Indonesia atau orang asing). Dengan memahami risiko, kamu jadi bisa mengambil keputusan dengan tepat dan tidak salah langkah. Yang terpenting tidak rugi banyak. Beberapa hal yang perlu kamu cari dalam riset mencari akomodasi di London adalah: harga sewa, area (zonasi) karena London terbagi hingga 9 zona perjalanan, harga bill utilities, jarak dengan stasiun (semakin dekat semakin bagus), kunci kamar yang terpisah, serta jarak rumah dengan supermarket sekitar. Pilihan paling aman sebenarnya adalah asrama dari kampus bila budget mencukupi.
  3. Datang lebih awal dan tinggal di Airbnb dulu
  4. Dulu aku berpikir bahwa mencari akomodasi dari Indonesia lebih aman, terlebih lagi bila satu rumah dengan sesama orang Indonesia. Ternyata kenyataan tidak semanis itu. Alangkah lebih baik kalau kamu yang menentukan sendiri jenis rumah macam apa yang ingin kamu tinggali dan mempersiapkan waktu sewa rumah tersebut di London langsung. Walaupun ada alternatif lain seperti browsing dari Indonesia tapi meminta tolong teman yang bisa dipercaya untuk viewing. Salah satu temanku dari Indonesia menyatakan bahwa dia datang ke London dan tinggal di Airbnb terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk tinggal dalam jangka waktu yang lama di sebuah flat. Temanku dari Vietnam juga melakukan cara yang sama. Dengan datang terlebih dulu dan menyewa airbnb, kamu jadi bisa mengenal medan terlebih dulu daripada berjudi dengan cara percaya pada iklan rumah di grup mahasiswa Indonesia. Memang sih nggak semua mahasiswa Indonesia itu jahat tapi siapa tahu nasib tidak beruntung kan?
  5. Manfaatkan aplikasi sewa rumah (SpareRoom, Zoopla, Gumtree)
  6. Ada banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk mencari akomodasi, di antaranya adalah Zoopla, SpareRoom, dan Gumtree. Ada juga website yang disediakan oleh kampus atau bekerja sama dengan kampus sehingga jauh lebih aman dan minim risiko. Sebaiknya gunakan dulu fasilitas akomodasi yang disediakan oleh kampus, baru kalau tidak cocok harganya kamu bisa menggunakan alternatif aplikasi yang sudah aku sebutkan tadi. Dalam mencari akomodasi via aplikasi, lebih baik kamu kenali dulu area kampusmu atau gunakan kode pos kampus untuk mencari akomodasi terdekat. Kamu juga bisa mencari akomodasi berdasarkan wilayah yang ingin kamu tinggali, entah itu West London, East London, North London, atau South London. Ingat, dalam mencari preferensi akomodasi ini kamu juga harus sesuaikan budget akomodasi, transportasi, dan faktor-faktor lain yang masuk ke dalam pertimbangan kamu. East London merupakan daerah dengan biaya sewa yang cukup rendah, apalagi bila lebih dari zone 2/3. Namun kamu juga harus bisa tahan dengan orang-orang India, Pakistan, Bangladesh, serta Eropa Timur bila hendak tinggal di East London. Sementara West London menyediakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif tapi harga sewanya relatif lebih mahal.
  7. Pastikan viewing dan deal dengan Landlord
  8. Ketika kamu menginap di Airbnb untuk sementara waktu, kamu memiliki kesempatan untuk melakukan viewing sebelum deal sewa kamar. Saat viewing pastikan kandidat akomodasi kamu memenuhi kriteria yang telah disebutkan di poin Do Your Research. Apakah rumah itu dekat dengan stasiun atau halte bus? Bagaimana dengan keamanan lingkungan sekitar? Bagaimana dengan sistem penghangat ruangan? Bagaimana dengan ukuran kamar dan fasilitas yang diberikan? Bagaimana dengan calon orang-orang yang akan tinggal bersama di rumahmu? Apakah disediakan kunci kamar masing-masing? Apakah disediakan microwave dan peralatan dapur standar? Dan lain-lain. Ketika kamu sudah merasa cocok dengan harga dan fasilitasnya, maka kamu bisa meneken persetujuan kontrak dengan landlord. Paling enak sih deal langsung dengan landlord tapi tidak tinggal serumah dengan landlord.
  9. Hati-hati terhadap penipuan
  10. Biasanya untuk menyewa rumah, agen/landlord meminta uang tanda jadi (DP) atau deposit satu bulan. Deposit ini lumrah diminta dalam bisnis penyewaan kamar di Inggris, tujuannya adalah sebagai bentuk mitigasi risiko landlord terhadap tenant. Siapa tahu tenant tiba-tiba merusakkan barang-barang landlord? Namun sebagai konsumen kamu juga harus hati-hati. Kamu harus bisa membedakan mana yang melakukan penipuan dan mana yang bukan. Biasanya orang yang melakukan penipuan/scam akan meminta kamu membayar deposit dan uang sewa buru-buru di awal dengan alasan sudah ada yang hendak menempati rumah tersebut. Tipsnya adalah pastikan dulu kamu benar-benar berhubungan dengan landlord langsung dan jangan mengirim uang dalam jumlah banyak, kirim saja Down Payment (DP) 20% dari deposit yang diminta di awal. Setelah kamu mengirim uang tanda jadi tersebut, kamu harus menagih kunci rumah dan kamar serta perjanjian kontrak (tenancy agreement). Pastikan juga deposit kamu terlindungi oleh DPS (Deposit Protection Scheme) yang dicanangkan pemerintah Inggris. Dengan demikian, bila kamu move out nanti depositmu akan dikembalikan paling lambat dalam kurun waktu 10 hari setelah tanggal kontrak berakhir (sumber).
  11. Hindari penggunaan agen
  12. Tidak semua agen di Inggris jahat tapi nggak sedikit juga menggunakan agen justru membuat perjanjian sewa kamu lebih rumit dan lebih memakan biaya. Pada dasarnya setiap transaksi yang dilakukan dengan agen membutuhkan tambahan biaya jasa yang tidak murah. Ditambah lagi kamu tidak berkomunikasi dengan landlord melainkan dengan agen sehingga cukup sulit untuk menjelaskan masalah apa saja yang terjadi di rumah. Bila kamu deal langsung dengan landlord, niscaya kamu akan lebih bebas mengemukakan kesusahan dan problem yang kamu dapat dari rumah tersebut. Dalam beberapa kasus juga, agen cukup menyusahkan proses pengembalian deposit. Tak sedikit dari beberapa agen yang meminta kamu meninggalkan rumah dalam kondisi sangat bersih seperti baru atau perlu melunasi bills terlebih dahulu sebelum deposit dikembalikan. Berbeda dengan landlord yang hanya perlu diberi one month notice untuk move out lalu mereka akan mengembalikan deposit tersebut. Selama kamu memiliki tenancy agreement, niscaya pengembalian deposit dari landlord akan aman dan lancar.
  13. Cek kontrak dan tenancy agreement
  14. Yang terakhir dan sangat penting dalam rangka mencari akomodasi di London adalah mengecek kontrak dan tenancy agreement. Kamu harus mengecek namamu tertera secara legal, kamu juga harus mengecek tanggal jatuh tempo pembayaran sewa rumah, jumlah deposit, serta do and don'ts yang diberikan oleh landlord. Pastikan kamu mematuhi semua aturan yang tertera dalam kontrak. Bila menggunakan agen, biasanya terdapat dokumen tambahan yakni inventory. Dalam inventory tersebut kamu harus pastikan kondisi rumah sama persis dengan inventory termasuk fasilitas apa saja yang diberikan oleh agen dalam rumah tersebut. Jadi begitu kamu pindah rumah, kamu bisa memastikan kamu tidak merusakkan barang-barang atau saat kamu masuk rumah kamu tidak kekurangan fasilitas-fasilitas yang dijanjikan oleh agen.
Tidak hanya masalah mencari rumah saja, dalam kehidupan sharing house dengan orang lain ada juga beberapa tips dan trik berguna yang perlu kamu perhatikan. Berkaca dari pengalamanku sendiri, ternyata ada sejumlah pelajaran yang bisa aku petik salah satu di antaranya adalah lebih enak tinggal dengan warga negara asing daripada teman satu negara (walaupun tidak semuanya jahat). Dan jauh lebih nyaman tinggal di akomodasi studio (tinggal sendiri) daripada tinggal bersama dengan orang lain. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan setelah kamu mendapatkan akomodasi di London adalah:
  1. Lebih baik pilih sewa dengan pilihan Bill inclusive
  2. Sewa kamar dengan bill inclusive sangat memudahkan dan tidak membuatmu repot di kemudian hari. Kamu tidak perlu pusing menghitung berapa tagihan bulanan dari masing-masing rekening yang terpisah. Karena landlord sudah menentukan besaran bills yang bersifat flat sepanjang kontrak. Bills inclusive biasanya juga termasuk council tax sehingga kamu tidak perlu repot-repot menghitung jumlah pajak yang perlu kamu bayarkan untuk kelurahan di London. Bila memang tidak ada pilihan bill inclusive dan kamu diharuskan untuk membuka rekening utilities sendiri, pastikan kamu mencari provider yang paling murah sehingga biaya tagihan tidak menekanmu terlalu berat. Untuk mendapatkan sewa kamar/rumah dengan bill inclusive sendiri berarti kamu harus mau mandiri dengan tinggal tidak bersama orang Indonesia tapi orang asing. Karena kebanyakan mahasiswa Indonesia memilih untuk sewa satu rumah bersama dan biasanya rumah tersebut tidak dilengkapi (inclusive) dengan utilities seperti internet, akun listrik dan air, dan lain-lain.
  3. Kalau kebetulan tinggal di rumah baru dan bill not inclusive, gunakan aplikasi split bill
  4. Masalah keuangan merupakan hal yang sangat sensitif untuk dibicarakan. Untuk menghindari masalah di masa mendatang alangkah lebih baik gunakan aplikasi split bill. Salah satu temanku yang berasal dari Indonesia dan tinggal bersama orang Indonesia lainnya melakukan split bill dengan aplikasi sehingga beban tagihan ter-distribusi dengan adil. Membagi bills dalam presentase tertentu apalagi bila dihitung berdasarkan jumlah kamar atau daya yang digunakan bisa jadi tidak adil lalu menimbulkan masalah di kemudian hari. Sebab aku sendiri telah merasakan hal tersebut jadi jangan sampai kalian merasakan penderitaan yang aku alami.
  5. Diskusikan peraturan di awal
  6. Sangat penting juga mendiskusikan peraturan rumah di awal dengan teman satu rumah. Biasanya bila sewa langsung ke landlord, landlord sendiri yang akan memberi peraturan tinggal di rumah tersebut. Namun bila tidak berhubungan langsung dengan landlord, pastikan kamu mendiskusikan apa-apa yang dirasa penting dan perlu diperhatikan selama berada di rumah. Misalnya peraturan soal toleransi kebisingan, penggunaan barang-barang, kebersihan rumah, pembagian kulkas dan lemari, dan lain-lain. Kebetulan ketika aku tinggal bersama dengan orang-orang Eropa, tidak ada aturan khusus mengenai piket atau hal-hal rumit lain. Pembagian kulkas pun disesuaikan dengan kebutuhan, penggunaan mesin cuci juga disesuaikan dengan kebutuhan, tidak ada juga tanggung jawab untuk membeli keperluan rumah dan semacamnya karena semua berjalan dengan semestinya disesuaikan dengan mandat landlord. Tipsnya pastikan perumusan aturan adil dan tidak memberatkan salah satu pihak.
  7. Kalau bisa jangan adakan uang kas
  8. Berhubung sebelum ini aku tinggal di rumah yang 'kosongan', jadi diberlakukan sistem uang kas. Tujuan pembentukan kas tersebut adalah untuk mencukupi barang-barang/kebutuhan rumah yang digunakan bersama. Namun keberadaan uang kas ini sebenarnya malah jadi petaka di kemudian hari jadi sangat kusarankan untuk tidak membentuk uang kas. Temanku yang juga tinggal bersama orang Indonesia lainnya tidak memberlakukan sistem uang kas ini. Di rumahnya, meski ada sejumlah bahan pokok yang digunakan bersama (roti, susu, dan beras) mereka tidak mengatur sejumlah khusus untuk ditabung. Caranya adalah dengan sistem reimburse, salah seorang penghuni membeli kebutuhan pokok tersebut lalu harga belanja dibagi rata sesuai dengan tenant. Di rumah yang kutinggali saat ini juga tidak ada sistem uang kas karena memang bill sudah inclusive, sehingga barang-barang yang dirasa dibutuhkan dibeli secara mandiri bukan kolektif. Hal ini tentu saja jauh lebih mudah dan sederhana. Bila terpaksa membentuk uang kas, pastikan ada satu orang yang bisa dipercaya dalam mengelola uang tersebut berikut pencatatannya dan usahakan tidak ditentukan dalam jumlah besar GBP 2-4 saja cukup dan lebih baik dibayar dalam bentuk uang tunai dalam sebuah celengan bersama yang diletakkan di dalam rumah.
  9. Tanggung jawab terhadap kebersihan rumah secara mandiri
  10. Sebagai tenant rumah kamu wajib menjaga kebersihan rumahmu, biasanya hal ini juga dijelaskan dalam kontrak. Sebenarnya common sense aja sih, tanpa perlu ada aturan pun kamu harusnya bisa menjaga kebersihan lingkungan bersama dan tidak mengganggu tenant lain. Contohnya mencuci piring kotormu sendiri, menguras kamar mandi setiap habis mandi, bertanggung jawab pada kebersihan kamar. Terlepas dari itu, kamu bisa melewatkannya. Engga kok, kamu nggak perlu menyapu atau mengepel rumah tiap hari.
  11. Beli barang-barang yang dibutuhkan sendiri bukan kolektif
  12. Yang terakhir berkaitan dengan poin ke-empat, dengan bertanggung jawab membeli barangmu sendiri maka kamu akan meminimalisir senggolan dengan teman satu rumah. Bila kehabisan tissu toilet ya beli sendiri, bila butuh deterjen ya beli sendiri, bila butuh piring ya beli sendiri. Itulah mengapa sangat penting untuk mendapatkan rumah yang 'sudah berisi' sehingga sejumlah hal esensial seperti peralatan masak dan alat pembersih rumah tidak perlu dibeli secara kolektif. Kalaupun memang terpaksa membeli secara kolektif jangan lupa untuk membagi biaya dengan adil sehingga tidak merugikan salah satu pihak. Pada akhirnya pembelian secara kolektif juga tidak berakhir sia-sia karena ketika kamu pindah rumah kamu tidak perlu repot mengalihtangankan barang tersebut. Solusinya bisa dengan cara dijual lalu keuntungannya dibagi rata sih tapi hal tersebut lebih ribet dan merepotkan. Maka dari itu, jangan sampai membeli barang apapun secara kolektif.
Mungkin itu saja tips-tips yang bisa aku bagikan berdasarkan pengalamanku. Mungkin pembaca yang kebetulan membaca blog ini (dan juga berpengalaman tinggal di UK) bisa menambahkan. Tujuanku membuat postingan ini tak lain dan tak bukan adalah agar (calon) mahasiswa Inggris bisa hidup nyaman dan tenang. Postingan ini juga bisa jadi pengingat bagiku bila suatu saat nanti aku kembali tinggal di luar negeri/luar kota. Dan beruntungnya semua hal yang terjadi padaku bisa membuatku belajar dan jadi bisa membandingkan mana yang membuat hidup mudah dan mana yang tidak. Jangan menunggu sengsara dulu baru belajar, kamu bisa mencari tahu tips dan trik hidup di London berbekal riset yang cukup kok. Salam dan semoga beruntung!

Cheers!

London, 10 November 2018. 21:48.

Comments