First Impression Mechanical Keyboard: Rexus Daxa M84 Pro

Sejak Maret kemarin, aku sudah sangat menanti-nantikan bulan April. Pasalnya aku sudah berencana untuk membeli sebuah keyboard mechanical di bulan April. Kenapa belinya nggak Maret aja? Ya karena budget untuk bulan Maret sudah cukup tight. Jadi aku memang sengaja meletakkan kibor mekanik sebagai wishlist bulan April. Toh ini juga masih dibayar menggunakan Shopee Paylater, jadi bayarnya tetap saja nanti di bulan Mei. 

Nah, latar belakang keinginanku membeli kibor mekanik ini sebenarnya nggak jauh-jauh juga dari Jae. Waktu Jae masih aktif nge-twitch, dia sempat dikirimkan oleh temannya di Twitch community, Kristofer Yee, sebuah kibor yang tampak cantik sekali. Saat itu aku masih belum mengerti kalau kibor yang digunakan Jae adalah kibor mekanik. Aku cuma berpikir, "Oh itu kibor custom." Aku sempat mengunggah beberapa foto kibor Jae di akun twitterku dan berkata pada dunia bahwa aku berminat untuk membangun kibor custom semacam itu. Nah, salah satu temanku membalas dan memberi aku edukasi mengenai kibor mekanik. 

Boom! Di saat itulah aku terjebak di hobi lain yang menguras duit: Mechanical Keyboard.

Begitu temanku menyebutkan keyword kibor mekanik itu, di saat itulah aku melakukan riset secara mendalam mengenai kibor mekanik. Dimulai dari kibor milik Jae, aku mencari tahu kibor yang dia pakai itu apa. Ternyata kibor miliki Jae adalah NK-65 yang nggak bisa aku temukan di Indonesia. Karena nggak ketemu, aku jadi banyak mencari tahu soal jenama-jenama kibor mekanik ini. Pada akhirnya, aku jadi cukup tahu beberapa jenama terpopuler di kalangan mechanical keyboard enthusiast, contohnya: Vortex, Ducky One, AKKO, KBDFans, Keychron dan lain-lain. Dari semua pencarianku, yang awalnya aku mau beli Vortex pada akhirnya menjatuhkan pilihan ke jenama lokal yakni Rexus Daxa M84 Pro.

Oh ya, bagi kalian yang masih asing dengan dunia kibor mekanik, ada beberapa hal yang perlu kalian pahami dulu. Antara lain:

  1. Switch. Switch merupakan sistem mekanis yang menentukan kenyamanan mengetik dalam menggunakan kibor mekanik. Switch ada berbagai jenis: brown switch, blue switch, red switch. Masing-masing memiliki karakteristik: tactile, linear, clicky, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelas mungkin kalian bisa merujuk ke diagram berikut:

  2. Keycaps. Keycaps ini merupakan tuts kibor. Di dunia kibor mekanik, kita bisa meng-custom keycaps untuk membuat tampilan kibor kita lebih menarik. Dan sebenarnya yang membuatku terjebak di hobi baru ini adalah keycaps (sangat tidak penting). Yah, maklum karena aku adalah anak visual jadi perpaduan warna dan style yang menarik mata sangat penting buatku.

  3. PCB. PCB ini merupakan papan elektronik yang membuat perangkat listrik bekerja. Pada umumnya orang yang benar-benar dedicated pada hobi kibor mekanik juga akan memperhatikan PCB. Karena tanpa PCB, kibor mekanik tidak akan bekerja dengan baik. Berhubung aku masih newbie, jadi aku tidak terlalu memperhatikan PCB, aku lebih memilih untuk ikut PCB build-in saja. Mungkin di masa depan, kalau aku men-seriusi hobi kibor mekanik ini, aku juga akan riset lebih mendalam soal PCB.
  4. Lubing. Yang namanya penghobi kibor mekanik, pasti akan paham dengan lubing. Secara harfiah, lubing artinya melumasi. Dan ya, mungkin salah satu alasan kenapa orang-orang jadi penghobi kibor mekanik adalah proses melumasi ini. Tujuan lubing ini adalah untuk menghasilkan suara kibor yang lebih smooth dan penggunaan yang lebih nyaman. Kalau ingin tahu lebih banyak soal lubing, kamu harus nonton di Youtube karena prosesnya oddly satisfying.

Menemukan Rexus Daxa M84 Pro ini sebenarnya sebuah ketidaksengajaan. Sebab aku cuma iseng memasukkan kata kunci mechanical keyboard di aplikasi e-commerce Shopee. Dan Rexus menjadi satu-satunya toko official yang menjual mechanical keyboard. Karena berbekal titel "official store", tentu aku tidak ragu dong dan pasti legit. Lalu aku lihat spesifikasi dari keyboard Rexus Daxa M84 Pro ini, antara lain sebagai berikut:

  • Mendukung koneksi nirkabel/kabel dengan USB 3.0 serta Bluetooth 5.0. Jadi bisa digunakan dua fungsi sesuai keinginan. Berhubung aku adalah pengguna Macbook yang port USB-nya terbatas, pilihan bluetooth adalah prioritas. Sementara untuk koneksi wired, dapat menunjang pekerjaan karena biasanya koneksi wired mengurangi latensi alias delay saat hardware digunakan.
  • Hot-swappable. Dulunya aku nggak tahu apa maksud hot-swap. Setelah menonton cukup banyak video kibor mekanik di Youtube, akhirnya aku mengerti maksudnya. Hot swap berarti kamu dapat dengan mudah memodifikasi switch kibor tanpa harus melakukan de-soldering (melepas solder dari PCB kibor) atau men-solder ulang switch agar nempel ke PCB-nya. Jadi kalau misalnya aku nggak cocok dengan switch yang sudah build-in di keyboard, aku bisa dengan mudah mengganti switch-nya di kemudian hari.
  • Bisa digunakan untuk Mac/Windows. Rexus Daxa M84 Pro ini dapat digunakan di berbagai macam OS termasuk Mac/Windows yang umum aku gunakan. Jadi aku nggak perlu pusing lagi kalau misalnya ganti ke PC Windows, nggak perlu beli keyboard lain. Bahkan, kemarin sudah aku coba pairing dengan iPad pun, kibor dapat terbaca dan berfungsi normal. Sungguh sangat convenient.
  • Dibekali dua port USB tambahan. Sebenarnya ini bukan fitur yang ingin aku unggulkan dari kibor mekanik Rexus Daxa M84 Pro ini, tapi ya kalau kibor kamu memiliki dua USB port tambahan, itu merupakan sebuah anugerah. Karena seperti yang kita tahu, kadang kita masih butuh transfer data dari satu tempat ke tempat lain.
  • Build quality juara. Awalnya aku selalu meragukan jenama lokal, tapi setelah menerima kibor ini secara fisik aku jadi bangga telah menggunakan jenama lokal. Menurutku, build quality Rexus Daxa M84 Pro ini solid, berat sih tapi kokoh. Keycaps bawaannya pun sebenarnya nyaman digunakan, jadi berasa premium. Beberapa reviewer lain yang kutonton di Youtube juga mengklaim sebenarnya Rexus Daxa M84 Pro ini nggak kalah dari jenama internasional semacam Keychron. Bahkan banyak yang merasa bahwa Rexus adalah Keychron dengan harga lebih terjangkau. Temanku juga sempat tertipu, mengira bahwa kibor-ku adalah Keychron padahal kiborku buatan produsen lokal. Keren kan?

Setelah mencoba menggunakan Rexus Daxa M84 Pro ini, sejujurnya aku masih harus melakukan beberapa penyesuaian. Sebab, selama ini aku terlalu terbiasa menggunakan keyboard membran Macbook yang tipis. Begitu mencoba kibor mekanik Rexus, tanganku agak sedikit lebih kagok. Dibuktikan dengan turunnya typing speed ke angka 60-an words per minute. Padahal kalau menggunakan keyboard macbook, aku bisa mencapai angka 80-an words per minute. 

Lampu backlit RGB Rexus Daxa M84 Pro juga sebenarnya tidak terlalu mengganggu. Padahal aku adalah tipe orang yang nggak terlalu suka mengetik dengan keyboard backlit karena suka menyilaukan mata. Hanya saja, memang first impression terhadap Rexus Daxa M84 Pro ini membuatku puas. Apalagi dengan harga yang bisa lebih hemat 50% dari niat awalku untuk membeli Vortex series hahaha. 

Variasi Rexus Daxa M84 Pro yang kubeli adalah gray white dengan red switch. Pada mulanya aku ingin membeli brown switch karena aku berpikir brown switch adalah pilihan paling aman karena berada di antara Blue Switch dan Red Switch. Dulunya aku takut membeli Red Switch karena suaranya akan jadi terlalu tenang. Namun setelah mencoba Rexus Daxa M84 Pro ini, aku berubah pikiran. Sepertinya aku adalah tipe pengetik yang lebih cocok menggunakan Red Switch karena aku lebih suka mendengar suara ketikan yang tenang.

Sejauh ini first impressionku terhadap Rexus Daxa M84 Pro cukup bagus. Meskipun aku sempat hampir marah gara-gara di guide book dia bilang kalau ada switch tambahan untuk mengkoneksikan bluetooth tapi pada faktanya button switchnya cuma satu untuk turn on/off. But it's okay, everything is okay. Buat kalian yang penasaran bagaimana bentukan Rexus Daxa M84 in real life, bisa deh mampir dulu ke channel Youtube-ku berikut.

Comments